Domino Jadi Sorotan! Menpora Cup 2025 Usung Semangat Sportivitas dan Strategi

Redaksi


Voice Netizen - Lebih dari 3.000 peserta dari gardu profesional maupun komunitas desa berkumpul di Lapangan Andi Djemma Belopa, Kabupaten Luwu, untuk memeriahkan peringatan 66 tahun berdirinya Kabupaten Luwu dengan menggelar “OPEN TOURNAMENT DOMINO MENPORA CUP 2025”. Turnamen ini menjadi arena adu strategi yang menguji logika, kesabaran, serta kesadaran sosial para atlet.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, mengirimkan ucapan selamat atas terselenggaranya “OPEN TOURNAMENT DOMINO MENPORA CUP 2025” di Luwu, Sulawesi Selatan. Dalam pesannya, beliau menyampaikan harapan agar dunia olahraga Indonesia terus maju dan Indonesia semakin kuat. Beliau juga mengapresiasi PORDI yang telah bekerja keras memajukan olahraga domino dan berkomitmen untuk menghilangkan segala bentuk praktik perjudian dalam turnamen domino.

Ketua PORDI, Dr. H. Andi Jamaro Dulung, M.Si, menyampaikan, “Awalnya kami menargetkan 1.500 peserta, tetapi jumlah pendaftar ternyata mencapai lebih dari 3.000 orang. Hal ini menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat. Kami juga berterima kasih atas dukungan dari Higgs Games Island (HGI) terhadap penyelenggaraan turnamen ini.”

Dulu, permainan domino yang sering dijumpai di warung kopi, pos ronda, dan halaman rumah kini akan diakui secara resmi sebagai cabang olahraga pikiran yang mewakili seluruh wilayah Indonesia.
Turnamen ini diselenggarakan bersama oleh Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI), Higgs Games Island (HGI), dan Pemerintah Kabupaten Luwu.

Kompetisi menggunakan sistem turnamen profesional (Higgs Master) yang dikembangkan secara mandiri oleh HGI, yang mencakup pendaftaran, pembuatan turnamen, pencatatan poin, serta visualisasi babak penyisihan untuk memudahkan manajemen turnamen dan menjamin keadilan dalam kompetisi.

Di lokasi turnamen, ribuan penonton memadati arena dengan suasana meriah yang semakin lengkap dengan aneka jajanan kaki lima dan produk lokal dari berbagai daerah. Ini menjadi pengalaman baru dalam penyelenggaraan turnamen domino di Indonesia, dimana antusiasme publik sangat terasa. Para peserta menunjukkan kemampuan berpikir strategi yang cepat dan tepat, memperkuat posisi domino sebagai olahraga pikiran yang memiliki potensi sejajar dengan catur dan bridge.

“Terlebih lagi, sekitar 3.000 tamu hadir dari 12 provinsi di Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Selain memberikan dampak ekonomi dan peluang baru, kami berharap turnamen ini dapat mengembangkan sektor pariwisata serta pasar durian lokal. Acara ini juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi, bahkan membuat banyak keluarga yang lama terpisah bisa berkumpul kembali,” ungkap Bupati Luwu.

Finn, Kepala Proyek dari HGI, menambahkan, “Ke depan, kami akan menyelenggarakan lebih banyak kompetisi di tingkat daerah, nasional, hingga internasional, menjadikan domino Indonesia sebagai olahraga otak yang menggabungkan unsur budaya dan teknologi. Kami yakin, akan muncul para atlet domino profesional dari berbagai daerah yang siap berkiprah di panggung dunia. Mungkin suatu hari nanti, Indonesia akan memiliki tim resmi yang mewakili negara dalam ajang domino internasional.”
Tags