Viral Balita Tanpa Tiket Diminta Turun, KAI Beri Penjelasan

Redaksi


Voice Netizen - Balai Pengelolaan Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKASS) buka suara soal viralnya video petugas kereta api yang meminta balita tak punya tiket ditinggal di Stasiun Mandai, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Deby Hospital mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran internal, diketahui bahwa petugas yang terlibat dalam insiden tersebut adalah karyawan dari PT Angkasa Pura Suport (APS), yang bertugas di area layanan Stasiun sebagai bagian dari tim pendukung operasional.

"Kami memastikan bahwa kejadian ini sedang ditangani secara menyeluruh di antaranya penelusuran kronologi secara objektif, evaluasi prosedur pelayanan serta penegakan sanksi disipliner kepada petugas terkait apabila terbukti melanggar standar pelayanan atau etika kerja," ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (25/6/2025). 

Sebagai bentuk komitmen untuk memperbaiki layanan, pihaknya juga meminta PT APS untuk segera mengambil langkah-langkah korektif, antara lain memberikan pembinaan secara langsung serta menjatuhkan sanksi sesuai ketentuan internal perusahaan kepada petugas.

BPKASS juga meminta PT APS untuk menyelenggarakan pelatihan ulang (refreshment training) yang menekankan pentingnya pelayanan prima, keramahan dalam menghadapi pelanggan, serta penerapan nilai-nilai hospitality kepada seluruh personel yang bertugas di wilayah BPKASS.

"Kami juga tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur boarding serta pemeriksaan penumpang di seluruh stasiun. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses pelayanan berjalan lancar, adil, dan sesuai dengan standar kenyamanan serta keselamatan yang ditetapkan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang," jelasnya.

Di sisi lain pihaknya juga mengimbau kepada seluruh pengguna jasa kereta api untuk senantiasa mematuhi ketentuan perjalanan, termasuk persyaratan usia anak yang wajib memiliki tiket, guna mendukung keselamatan, ketertiban, dan kelancaran bersama dalam setiap perjalanan.

"Kami sangat menghargai setiap masukan, kritik, maupun perhatian dari masyarakat. Semua itu menjadi bagian penting dari upaya kami untuk terus memperbaiki dan mengembangkan layanan transportasi publik yang inklusif dan berkualitas," pungkasnya.


Editor : Qurrota A'yun 


Tags